Beberapa hari yang lalu non Gema memberitahukan rencana hendak melakukan perjalanan wisata ke Kemuning. Agenda kegiatan yaitu piknik mengunjungi tempat wisata Air Terjun Jumog, lanjut wisata Tubing, kemudian makan siang dan setelahnya wallahu a’lam.
Karena sudah jelas agenda mulai pada pagi hari sampai siang dan kemudian maksi, meski remang remang untuk kegiatan siang sampe sore hari maka perencanaan yang ada didepan mata.
Pertama adalah melakukan reservasi untuk melakukan tempat tubing. Pilihannya kali pucung. Sempat terjadi aksiden dalam pemesanan tubing kali pucung karena cs tidak bisa di telepon dan slow respon dihubungi.
Akhirnya beres pemesanan tubing untuk 15 orang peserta. Kepastian waktu dan juga tanggal dan jam 11 (sebelas) untuk rencana nyemplung ke sungai.
Selesai urusan reservasi tubing di Kalipucung yang berada di Kemuning lanjut mencari lokasi makan.
Rencananya adalah 15 orang dengan model prasmanan. Menu sak karepe pokoke liyane pitik alias ayam.
Agak belibet juga mencari rumah makan yang bisa melayani prasmanan dengan jumlah 15 orang. Segoro ijo minimal 25 pack, watu wangi juga minimal segitu 25 pack meski akhirnya setelah lobi—lobi mereka mau melayani pesanan prasmanan.
Pilihan lainnya di rumah makan bale Botram, namun kemudian akhirnya yang menjadi pilih
Adalah Soewatu cafe & Resto Dusun Gadungan Desa Girimulyo Ngargoyoso Karanganyar.
Hari Eksekusi piknik ke Kemuning Healing refreshing ke Kemuning

Tanggal 1 pada saat hari Kesaktian Pancasila, rombongan meluncur ke arah Kabupaten Karanganyar.
Menurut penuturan driver Mitsubishi Elf RSN milik PT Rasti Setia Ningsih yang mengantar rombongan, kendaraan keluar dari garasi jam setengah lima, karena persiapan mulai jam setengah enam pagi.
Pukul tujuh pagi rombongan dari Demak berada di area Susukan Kabupaten Semarang.
Berada di Air Terjun Jumog
Dan akhirnya sampai ke lokasi pertama yaitu air terjun Jumog pada pukul 09.30 WIB (boso Jowone jam setengah sepuluh).
Karena rombongan yang datang 14 orang dan tidak membawa anak-anak, tafsiran broker Jeep wisata Jadug Girimulyo memperkirakan bahwa para peserta tidak berlama-lama di Wilayah Air terjun Jumog.
Alasannya tidak banyak hal yang di eksplorasi di tempat ini.
Kalau bawa anak-anak mungkin pada mandi di kolam renang yang segar dan adem.
Bahkan saat saya ngobrol dengan tukang parkir, saya disuruh berharap semoga ibu-ibunya turut terjun juga ke kolam renang. Entah apa maksudnya saya pura pura tidak paham.

Ternyata perkiraan broker jeep meleset, rombongan menikmati suasana dan bikin permainan sendiri tanpa perlu pemandu outbound.
Apalagi proses berburu klambi menjadi ajang yang lumayan untuk mengulur waktu. Juga ada sesi foto foto yang mengasyikkan membuat lali wektu.
Puas melihat air terjun serta fasilitas dan juga setelah berburu klambi, rombongan turun ke parkiran.
Pukul 11.30 tepatnya para peserta menuju kendaraan elf yang membawa dari demak.
Namun karena ramainya pengunjung, elf ini mengalami macet lumayan lama.
tubing kali pucung kemuning
jam 12 siang elf sudah sampai di area kali pucung. Sebelumnya non Gema konfirmasi, apakah makan dulu atau bagaimana?
Lazimnya makan siang jam satu, akhirnya jam 12 siang sampai ke kali pucung.
Setelah sampai disana kemudian mencari tempat untuk meletakkan tas dan segera mencari sang maskot kali pucung yaitu mas Roni. Koordinasi akhirnya lumayan dapat tikar.
Kemudian yang turun gelanggang untuk tubing di kali pucung ada 13 orang.
Jarak start sampai dengan finish adalah 1.200 meter (satu koma dua kilo).
Jika menghitung ban tubing mulai berjalan sampai dengan finish adalah 20 menit.
Namun jika hitungannya mulai persiapan sampai dengan kembali lagi ke titik awal nongkrong yaitu setengah jam (30 menit).
Saat sedang menunggu ban tubing datang, peserta melihat jeep jeep menaikkan dan menurunkan tamu.
Kemudian tanya berapa tarif sewa 1 jeep? Untuk berapa orang? Jawabnya tarif jeep bermacam macam bergantung rute yang menjadi pilihan.
Kemudian kapal membawa untuk tubing datang dan membawa para peserta menyusuri kali pucung yang panjang track sungai untuk tubing yaitu 1,2 kilometer.
Setelah mentas dari bermain air kemudian peserta berpikir, kalau makan siang nanti harus mandi dulu, kemudian naik jeep, bajunya kotor lagi, padahal tidak bawa salin.
Offroad jalur Bumi Perkemahan Segoro Gunung – Paralayang – Bukit Jimber Kemuning


Akhirnya memilih untuk naik jeep dahulu daripada menaiki makanan, eh maksudnya makan siang.
Lah broker jeepnya agak gelagapan karena ada perubahan acara mendadak.
5 jeep membawa balik rombongan menuju ke Resto Segoro Ijo, namun dikontak tidak bisa.
Karena beberapa kali di telfon tidak diangkat nyaris saja broker memanggil jeep yang parkir untuk mengantarkan tamu rute bumi perkemahan – paralayang.
Untungnya saat berjalan ada telfon masuk mengabarkan rombongan sampai terminal kemuning, jadi hanya kisaran 5 menit saja menunggunya.
Kemudian sambil menunggu kedatangan jeep, para peserta berkemas dan memasukkan tas kedalam mitsubishi elf.
Sekalian broker menyampaikan bahwa siapa nanti yang mau naik jeep dengan supir cewek, drivernya lumayan melek, kata broker.
ada suara yang menyahut, ya iya melek, moso merem sik nyopir jeep, iya ya benar juga.
Kemudian datanglah 4 jeep siap siap menemani para tamu dari demak ini menuju bumi perkemahan untuk rute offroadnya.
Sampai disana sekalian foto foto dan ada yang kebelet pipis. Entahlah apa ada hubungannya dengan jeep drivernya wanita atau tidak yang jelas ada yang tergopoh-gopoh menuju kamar mandi.
Marwanto sebagai koordinator rombongan jeep di lapangan melihat para peserta pada menggigil kedinginan.
Timbul kasihan kepada peserta, makanya bertanya apakah masih betah disini atau lanjut perjalanan.
Ternyata peserta masih ingin sejenak nongkrong di bumi perkemahan, sedangkan driver juga santai-santai menemani tamu sambil makan cilok.
Karena sudah sampai di Kemuning dan juga belum marem adventure jeepnya, mbak putri menawarkan rute tambahan berupa offroad dan menyusuri sungai.
Embuh bagaimana prosesnya deal atau tidak yang jelas kemudian lanjut paralayang.
Di paralayang sifatnya mengunjungi tempat ini dan tidak banyak berlama – lama. Karena kondisi yang sudah nampak tanda air turun dari langit.
Track Jalur Bukit Jimber Kemuning

Lanjut turun, awalnya mengira balik ke resto anda caffee soewatu untuk makan siang, ternyata menuju ke track jalur bukit jimber Kemuning.
Dalam perjalanan para peserta juga bertambah informasi mengenai tanaman yang bernama “jalak Towo” kemudian kayu putih yang daunnya ada pucuk merahnya serta hendak mencicipi jambu. Namun sayang jambune durung mateng. Isih ijuuuuu banget.
Akhirnya memasuki area bukit jimber yaitu jalur offroad berupa lumpur dan susur sungai dengan pemandangan di kelilingi pohon teh yang hijau semerbak aroma khas perkebunan.
Selain melewati beberapa ratus meter kali jimber, ada juga sesi foto foto sambil menikmati suasana. Ada salah satu peserta yang agak heran juga ternyata sandal lily masih eksis. Yang makai termasuk kaum jadul.
Setelah semua rute pada track jimber selesai kemudian peserta menuju ke rumah Makan Soewatu Dusun Gadungan Desa Girimulyo dekat kemuning.
melewati gunung Cilik yang dahulu kala menjadi tempat anak dan orang kampung sekitar menggembalakan sapi serta kerbau. namun saat ini nyaris punah kegiatan angon wedus utowo sapi di ngGunung Cilik. I’am missing that moment.
Acaranya yaitu makan siang, padahal jam sudah menunjukkan jam setengah lima. 😀
Makanan prasmanan selesai kemudian melanjutkan perjalanan dan akhirnya pulang sampai di demak kisaran pukul setengah dua belas malam.
Terima kasih atas kunjungannya, dari team Jeep Offroad Jadug Girimulyo menyampaikan terima kasih telah diajak untuk turut menyemarakkan acara liburan di Kemuning thanks mbak Gema and Friends.
sekilas video susur sungai jeep wisata di bukit jimber